Bali, pulau dewata yang terkenal dengan keindahan alamnya, tidak hanya memiliki daya tarik wisata alam yang luar biasa, tetapi juga kaya akan kuliner tradisional yang memikat. Salah satu hidangan khas Bali yang sangat terkenal dan menggugah selera adalah lawar. Makanan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Bali dan sering kali disajikan dalam berbagai acara adat maupun perayaan. Lawar dikenal tidak hanya karena rasa yang lezat, tetapi juga karena kandungannya yang sehat, terbuat dari bahan-bahan alami yang kaya gizi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang lawar, mulai dari sejarah dan asal-usulnya, bahan-bahan yang digunakan, manfaat kesehatannya, cara membuatnya, hingga variasi lawar yang bisa dicoba. Tidak hanya untuk wisatawan yang berkunjung ke Bali, tetapi juga bagi para pecinta kuliner yang ingin mencicipi kelezatan dan keunikan masakan Bali di rumah.
Apa Itu Lawar?
Lawar adalah hidangan khas Bali yang terbuat dari campuran sayuran, kelapa parut, rempah-rempah, dan daging atau sumber protein lainnya seperti ayam, babi, atau telur. Makanan ini biasanya disajikan dalam bentuk mentah atau setengah matang, tergantung pada jenis lawar dan cara penyajiannya. Ada dua jenis utama lawar yang sering ditemukan, yaitu lawar putih dan lawar merah.
Lawar putih biasanya terbuat dari campuran sayuran seperti daun singkong, kacang panjang, atau daun pepaya yang dicampur dengan kelapa parut, bumbu-bumbu halus, dan sedikit daging atau telur. Sedangkan lawar merah terbuat dari darah hewan, biasanya babi atau ayam, yang dicampur dengan bumbu dan kelapa parut, memberikan rasa yang lebih kuat dan khas.
Lawar tidak hanya enak, tetapi juga kaya akan kandungan gizi, karena bahan-bahan yang digunakan umumnya segar dan berasal dari alam sekitar. Hidangan ini sering kali disajikan dalam acara adat atau upacara keagamaan di Bali, namun juga bisa dinikmati sehari-hari.
Sejarah dan Asal-Usul Lawar
Lawar adalah hidangan yang sangat erat kaitannya dengan budaya Bali. Hidangan ini telah ada sejak lama dan menjadi bagian integral dari upacara adat, terutama dalam perayaan Hari Raya Galungan, Kuningan, atau upacara lainnya. Dalam budaya Bali, lawar sering kali disajikan sebagai simbol pemujaan kepada para leluhur, dan kadang-kadang dimakan bersama nasi yang sudah diberi bumbu khas.
Lawar juga dikenal sebagai makanan yang menyatukan komunitas. Biasanya, lawar dibuat dan dimakan bersama keluarga atau kelompok masyarakat dalam acara adat. Dalam banyak kasus, lawar disajikan dalam bentuk yang lebih besar dan dinikmati bersama-sama, sebagai tanda kebersamaan dan rasa syukur.
Seiring dengan perkembangan zaman, lawar mulai mengalami variasi dan penyesuaian dalam cara pembuatannya. Namun, inti dari lawar tetap sama: kombinasi sayuran, kelapa parut, rempah-rempah, dan sumber protein yang bergizi. Meskipun di Bali, lawar lebih identik dengan hidangan yang mengandung darah hewan, beberapa versi modern kini menyajikan lawar tanpa darah, menggantinya dengan bahan lain yang lebih ringan atau vegetarian.
Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Lawar
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan lawar sangat bervariasi, namun semua bahan tersebut umumnya mudah ditemukan di pasar tradisional Bali dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Berikut adalah beberapa bahan utama yang sering digunakan dalam membuat lawar:
1. Sayuran
Sayuran adalah bahan utama dalam lawar, yang memberikan tekstur renyah dan rasa segar pada hidangan ini. Beberapa sayuran yang biasa digunakan antara lain:
- Daun singkong: Biasanya digunakan dalam lawar putih dan memberikan rasa yang sedikit pahit.
- Kacang panjang: Memberikan rasa segar dan tekstur renyah.
- Daun pepaya: Biasanya digunakan dalam lawar merah dan memiliki rasa sedikit pahit yang khas.
- Tauge: Sering ditambahkan untuk memberi rasa segar dan nutrisi tambahan.
2. Kelapa Parut
Kelapa parut adalah bahan penting yang memberikan kekayaan rasa dan lemak sehat pada lawar. Kelapa parut memberikan rasa gurih dan tekstur yang lembut pada lawar, serta membantu mengikat semua bahan lainnya.
3. Bumbu Rempah-Rempah
Bumbu rempah dalam lawar terdiri dari campuran bawang merah, bawang putih, cabai, jahe, kunyit, kemiri, dan serai. Bumbu-bumbu ini tidak hanya memberikan rasa yang kaya dan pedas, tetapi juga memberikan aroma yang khas pada lawar.
4. Daging atau Sumber Protein
Pada umumnya, lawar menggunakan daging babi, ayam, atau sumber protein lainnya. Daging ini dipotong kecil-kecil dan dimasak hingga setengah matang atau matang. Di Bali, darah hewan seperti darah babi sering kali digunakan untuk membuat lawar merah, yang memberikan warna dan rasa khas pada hidangan ini.
5. Daun Pandan dan Kunyit
Daun pandan dan kunyit sering kali digunakan untuk memberikan aroma wangi dan rasa yang lebih khas pada lawar. Daun pandan memberikan aroma segar, sementara kunyit memberi warna kuning cerah dan rasa sedikit pedas.
Manfaat Kesehatan dari Lawar
Lawar adalah hidangan yang sehat, kaya akan berbagai gizi penting bagi tubuh. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari mengonsumsi lawar:
1. Sumber Protein Nabati dan Hewani
Bergantung pada bahan yang digunakan, lawar dapat mengandung kombinasi protein nabati (dari sayuran) dan protein hewani (dari daging atau telur). Protein sangat penting untuk memperbaiki sel-sel tubuh, membangun otot, dan menjaga kesehatan jaringan tubuh.
2. Meningkatkan Sistem Pencernaan
Sayuran seperti daun singkong dan kacang panjang kaya akan serat, yang membantu melancarkan proses pencernaan dan mencegah sembelit. Serat juga membantu menjaga kesehatan usus dan meningkatkan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
3. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Bumbu rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan cabai yang digunakan dalam lawar memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi. Selain itu, kelapa parut yang kaya akan lemak sehat juga mendukung fungsi imun tubuh.
4. Menjaga Kesehatan Kulit
Lawar mengandung bahan-bahan seperti kelapa, yang kaya akan lemak sehat dan vitamin E, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas dan menjaga elastisitas kulit.
5. Mengontrol Kadar Gula Darah
Dengan penggunaan bahan-bahan alami dan rendah indeks glikemik, lawar dapat menjadi pilihan sehat untuk mereka yang ingin mengontrol kadar gula darah. Sayuran dalam lawar juga membantu mengatur metabolisme gula darah.
Cara Membuat Lawar Bali yang Lezat
Pembuatan lawar tidaklah rumit, meskipun membutuhkan waktu dan ketelitian untuk mendapatkan rasa yang pas. Berikut adalah resep sederhana untuk membuat lawar Bali yang lezat:
Bahan-bahan:
- 200 gram daun singkong (atau daun pepaya, jika suka)
- 100 gram kelapa parut kasar
- 100 gram daging ayam atau babi, potong kecil-kecil
- 1 batang serai, memarkan
- 2 lembar daun jeruk purut
- 2 sendok makan minyak kelapa
- 3 siung bawang merah, iris tipis
- 2 siung bawang putih, iris tipis
- 5 buah cabai merah, iris halus
- 1 sendok teh terasi bakar
- 1 sendok makan gula merah, serut halus
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Siapkan Daun: Rebus daun singkong atau daun pepaya hingga empuk, tiriskan, dan potong-potong.
- Tumis Bumbu: Panaskan minyak kelapa dalam wajan. Tumis bawang merah, bawang putih, cabai, terasi, serai, dan daun jeruk hingga harum.
- Masukkan Daging: Tambahkan potongan daging ayam atau babi. Tumis hingga daging setengah matang.
- Campurkan Sayuran: Masukkan daun singkong yang sudah dipotong, kelapa parut, gula merah, dan garam. Aduk rata hingga semua bahan tercampur dan masak beberapa menit.
- Sajikan: Angkat dan sajikan lawar Bali dalam piring saji. Lawar bisa disajikan dengan nasi putih hangat.
Variasi Lawar yang Bisa Dicoba
Meskipun lawar Bali yang asli sudah sangat lezat, Anda bisa mencoba beberapa variasi untuk menambah cita rasa dan nilai gizi:
1. Lawar Vegetarian
Untuk versi vegetarian, Anda bisa mengganti daging dengan tahu atau tempe. Ini akan memberikan rasa gurih yang lezat dan tetap sehat. Anda juga bisa menambah sayuran lain, seperti wortel atau buncis, untuk variasi.
2. Lawar dengan Kacang Panjang
Kacang panjang dapat ditambahkan untuk memberikan tekstur yang lebih renyah dan menambah kandungan protein serta serat pada lawar.
3. Lawar Merah dengan Daging Sapi
Untuk variasi lebih kuat, Anda bisa menggunakan daging sapi dalam lawar merah. Daging sapi memberikan rasa lebih gurih dan kaya, serta cocok untuk mereka yang menyukai rasa lebih tajam.
Lawar, Kuliner Tradisional Bali yang Sehat dan Lezat
Lawar adalah hidangan yang kaya akan rasa dan penuh manfaat kesehatan. Dengan bahan-bahan alami dan proses pembuatan yang sederhana, lawar menjadi pilihan makanan yang sehat dan bergizi. Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga membawa nuansa budaya Bali yang kental, menjadikannya bagian penting dari tradisi kuliner Indonesia. Baik disajikan dalam acara adat, perayaan, atau sebagai hidangan sehari-hari, lawar selalu memberikan kenikmatan yang menggugah selera.
Leave a comment
Average Rating